Sabtu, 31 Oktober 2009

Persahabatan Itu Menakjubkan....


Berawal dari pertemanan akan menjadi persahabatan. Dan setelah itu akan menjadi sebuah ikatan yang akan sulit untuk dipisahkan. Kita memang punya banyak teman, tapi yang namanya sahabat akan sulit ditemukan. Sahabat adalah orang yang selalu bersama kita baik dalam keadaan suka atau duka. Meski kita salah seorang sahabat akan tetap membela kita dan senantiasa di samping kita. Karena sahabat, kita akan merasakan betapa berartinya hidup ini. Karena sahabat akan selalu membuat kita bahagia, seorang sahabat akan senantiasa mengerti kita.

Sahabat laksana malam, meski hilang diganti siang. Namun, malam itu akan datang lagi. Sahabat bak puzzle, meski hilang akan selalu ada tempat untuknya. Sahabat adalah anugerah besar dalam hidup setelah cinta. Dikisahkan ada 2 orang sahabat pergi merantau. Perjalanan mereka melewati hamparan padang pasir yang luas. Awalnya mereka hanya berbincang-bincang biasa, sahabat yang pertama menyinggung perasaan sahabat yang kedua, diapun memukulnya. Kemidian, sahabat pertama menulis di atas pasir " Hari ini sahabat terbaikku memukulku" Perjalananpun dilanjutkan, sampai di tengah padang pasir, sahabat yang dipukul tadi terperosok lubang yang akan membuatnya tenggelam ditelan pasir. Sahabat yang memukulnya tadi menolongnya.

Sampai akhirnya perjalanan mereka selesai, sampai di sebuah tempat. Sahabat yang hampir terporosok tadi, mendekat di sebuah batu dan menuliskan " Hari ini sahabat terbaikku menolongku". Sahabat yang memukul dan menolong tadi bertanya " Kenapa saat aku memukulmu kau menuliskannya di pasair, sedangkan ketika aku menolongmu kau tulis itu di batau? Iapun menjawab," Tulisan yang akau tulis di atas pasir tadi akan mudah terhapus, di hembus angin saja akan hilang,, sedangkan kebaikanmu yang aku tulis di atas bati tidak akan hilang, begitulah sahabatku" Sahabat yang bertanya tadipun tersenyum.

Terima kasih para sabatku,,, terima kasih atas semuanya. Tuhan benar-benar Maha Besar menurunkan sahabat sebaik kalian...

Pesantren Sesaat...

Erat dengan berkerudung, busana muslim, tadarus, dan tentunya pelajaran sekolah yang dikurangi, begitulah Ramadhan. Sama halnya di SMA N 2 Bojonegoro, durasi pelajaran dikurangi yang sebelumnya 8 jam sekarang hanya 5 jam dalam sehari. Setiap jam pelajaran hanya 30 menit. Pemandangannyapun berbeda, SMA 2 tampak seperti sebuah pondok pesantren dengan hampir 1000 santri di dalamnya meskipun pukul 12.00 WIB sudah pulang semua santrinya. Seluruh siswi, keculai non islam diwajibkan memakai kerudung, tentunya berbau panjang dengan rok panjang. Merekapun jadi semakin sibuk, sibuk berkaca, membenarkan jilbab,bahkan karena jarang memakai kerudung, rela bangun subuh untuk memakai jilbab yang baik dan menarik. Begitulah anak SMA benar-benar memperhatikan penampilan. Itupun terkadang sampai di sekolah kerudungnya dilepas karena bengkok-bengkok tertekan helm saat naik sepeda motor. Memang ribet untuk mngenakan jilbab kalau tidak terbiasa, bahkan yang terbiasapun terkadang belum begitu mahir. Sepertinya perlu diterbitkan sebuah buku yang berisi bagaimana cara memakai jilbab yang simpel tapi menarik. Dan budaya barupun muncul yaitu berkaca every time and every where. Inilah salah satu berkah bulan Ramadhan, penjual kaca lebih laris. Ramadhan memang bulan penuh anugerah. Merekapun terlihat semakin cantik jika berkerudung, tidak salah bila dikatakan bahwa manusia yaitu kaum Hawa sejak lahir memang ditakdirkan untuk berkerudung. Saking seringnya berkaca, siswa cowokpun sampai bosan melihat tingkah laku para siswi. Sedikit sedikit berkaca, kalau tidak punya kaca ambil helm, berkaca pakai helm. Saat berjalan, lewat ruangan yang ada kacanya, langsung membenarkan jilbab, meskipun jilbabnya sudah baik. Begitulah Ramadhan,, kaum Hawa sibuk berjilbab.
Penuh hikmah, kebahagiaan, rahmat dan anugerah. Ramadhan benar-benar bulan yang paling dahsyat dari pada kesebelas bulan lainnya. Saking dahsyatnya, di dalam hadistpun Nabi Muhammad bersabda “ Barang siapa yang mengharapkan datangnya bulan Ramadhan, maka haram baginya masuk neraka” Oleh karena itu, kita harus benar-benar bersukur bisa meraih bulan suci ini. Smadapun tak mau ketinggalan memanfaatkan bulan ini. Diadakan tarawih bersama sejak 27 Agustus 2009, tadarus Al- Quran, dan program terbaru dari OSIS dan MPK yang akan dilaksakan tanggal 11 September 2009 yaitu buka bersama seluruh warga SMA N 2 B ojonegoro dengan gebyar kembang api sebagai acara puncaknya. Bukan hanya itu, parade band bernuansa Islam juga diadakan untuk memuliakan bulan ini.

Ramses Berlalu, CHITOST I am Coming....



Awal masuk SMA, aku tidak membawa apapun. Surat keterangan lulus belum ada, surat hasil UNASya pengumuman sementara belum ada. Aku datang hanya untuk meminta formulir pendaftaran. Hari ke-2, surat-surat yang aku butuhkan sudah ada, eh,, aku lupa bawa foto. Pendaftaran hari ke-2ku gagal. Hari ke-3, semuanya lengkap. Alhamdulillah aku sudah daftar. Tinggal menunggu dengan penuh kesabaran dan kekhawatiran. Selang beberapa hari, akhirnya aku diterima di SMA pilihan pertamaku, SMA N 2 BOJONEGORO dengan urutan 239. Urutan yang posisinya mengkhawatirkan sebelum pengumuman. NEMku hanya 33,75. Denagn nilai Matematika terendah, yaitu 7,00.

Seperti halnya sekolah-sekolah pada umumnya kegiatan MOS tidak pernah terlewatkan. Diperintah ini itu, pakai ini itu. Dihadapkan denagn banyak peraturan yang sangat terperinci. Sebagai siswa baru, aku hanya patuh saja. Berusaha semaksimal mungkin untuk mematuhi segala tata tertib MOS. Sia-sia, keamanan begitu teliti, nama mejaku dilempar ke lantai, tas kardusku diukur panjang, lebar, dan tingginya. Seluruh siswa keluar, dibentak-bentak. Aku tidak begitu memerdulikan, yang ada di benakku saat itu adalah “ apa mereka nggak lapar teriak-teriak terus???”


Aku masuk di kelas X-1 Teman yang pertama kali aku kenal adalah Yenny Nur Muharida yang saat ini ada di kelas XI-IA 4. Orangnya lucu, cerewet, dan tak jarang agak lebai ( melebih-lebihkan sesuatu). Kamipun duduk satu bangku, di bangku paling belakang, baris kedua dari arah barat. Di sampingku, di barisan bangku ketiga dari arah barat juga, ada Aqli, siswi SMP N 1 Bojonegoro. Dia adalah cewek tercantik di kelas X-1, menurutku. Rambutnay panjang, pita rambutnya, cara bicaranya, makan, berjalan, aku bemar-benar kagum. Dia seorang gadis yang begitu memperhatikan penampilan. Tidak jarang aku curi pandang untuk melihatnya. Mengagumi betapa cantiknya dia “ Subhanallah, cantiknya Ya Allah. Benar-benar cantik” kata hgatiku yang selalu bersuara ketika aku diam-diam menatapnya. Aku baca nama badannya,” AQLI NUR AINI” nama yang cantik secantik orangnya. Begitulah kau, mudah seklai kagum.

Suasana kelas masih sangat asing. Aku belum mengenal mereka. Sulit bagiku untuk dekat dengan mereka. Aku rasanya pingin balik ke SMP.. Berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan, akhirnya aku mampu mengenal mereka. Tahu apa kebiasaannya, hobinya, rumahnya, dan sebagainya. Aku bahagia sekali mengenal mereka. Aku baru mengerti apa artinya sahabat, apa artinya punya teman. Sahabat benar-benar berarti dalam hidup ini. Aku sangat menyayangi mereka, meskipun terkadang atau bahkan sering aku tidak memerdulikan mereka. Aku memang agak cuek orangnya. Tapi, kita akan merasa vetapa berartinya mereka ketika kita pernah kehilangan mereka.

Malam itu, sebelum penerimaan raport untuk terakhir kalinya aku melihat mereka utuh dalam jalinan persahabatan Ramses( Republik Angkatan Muda Sepuluh Satu). Dihadiri oleh seluruh Ramsester( sebutan anggota Ramses Cominity) yaitu Upik, Anita, Aqli, Eva, Zevi, Wida, Arfilia, Ardiana, Tari, Evika, Liza, Nurma, Dela, Ova, Estin, Elaine, Yenny, Atub, Yoyok, Arsyi, Bagus L., Tri, Ivan, Antok, Yogo, Efendi, Alfian, Pandu, Kukuh, Bagus P., Arif, dan yang terakhir Rodli,, kecuali Bintang dan Arinda. Estin ketua kelas yang saat sambutan selalu memakai kata “dan”, Arsyi yang pidatonya lamanya minta ampun dan yang terakhir adlah Liza. Aku benar-benar tidak ta`hu kalau malam itu adalah malam terakhir aku melihat dia makan, tersenyum dengan penuh keceriaan, foto bareng. Dia meminjamiku mukenah untukku sholat maghrib “ki umi, ape sholat to???” Aku memang sering disapa Umi. Dan Liza selalu memanggilku dengan sapaan itu. Bodohnya aku tidak mengamati wajahnya, memandang matanya, dan bilang kepadanya kalau aku bahagia punya sahabat seperti dia. “ Maeme lo, anyep ya. Gak enek rasane” ucapnya, sambil mengotak-atik makanan yang ada di depannya.

Kata Ayahku 40 hari sebelum seseorang meninggal dia sudah merasa kalau Allah akan memanggilnya. Rohnyapun seperti sudah akan dan segera ingin keluar dari jasadnya tapi belum waktunya. Begitu bodoh kenapa aku tidak merasakan apa-apa........

Paginya penerimaan raport, agak telat datangnya. Setelah aku dari ruang guru, aku datang ke kelasku. “ Sopo En, sing ringking siji?” tanya Ova. “Alhamdulillah...” Belum sempat aku melanjutkan jawabanku, Ova menyahut “ Yo mesti, to nek gak Eni Sopo neh..” Aku hanya tersenyum. “ Iyo, mi? Selamat, ya!!!” kata Liza sambil tersenyum. Dan itu adalah saat terakhir aku tersenyum, mendengar suara dan berjabat tangan dengannya. Bodoh sekali, aku juga belum merasakan bahwa dia akan pergi

Time to holiday.......

Saat libur, seperti biasa tiap pagi, cuci baju, selesai nyapu. Hari Senin, 4 hari sebelum Liza meninggal. Tiba-tiba aku melantunkan lagu yang biasa disenandungkan sebelum jenazah disholati. Akupun bingung kenapa tiba-tiba aku menyanyikan lagu itu. Siapa yang akan meninggal??? Aku tidak begitu menghiraukan, mungkin hanya perasaanku saja. Hari Selasa, sama tepat aku cuci baju, bibirku melantunkan lagi itu lagi.. Ya Allah, ada apa?? Siapa yang akan meninggal?? Untuk yang kedua kalinya aku tidak memperdulikan firasatku itu. Rabu, tetanggaku meninggal. Kamis, tidak terjadi apa-apa. Jumat, selesai cuci baju tiba-tiba aku ingin pergi ke WarNet mengerjakan jurnalistik. Akupun berangkat.. Sepulan dari warnet, aku buka hp, ternyata ada 9 sms. Ibu Bapakku tidak tahu, karena sedang dicess.. Sms pertama aku buka “innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Teman kita Liza Anzila meninggal” Aku masih belum percaya. Aku sms ke-2, ke-3, dan seterusnya.. Isinya sama yaitu kabar Liza meninggal karena kecelakaan. Ini sepetti mimpi, mimpi yang sangat buruk. Bahkan saat aku tidurpu aku tidak percaya bahwa Allah telah memanggilnya.. Satu pertanyaan yang sering ada di benakku ketika mengingatnya “ LIZ, APA KAMU BAHAGIA??”

Yang berlalu, biarlah berlalu. Yang hidup harus meneruskan hidupnya...

Aku masuk IPA, pilihan pertamaku saat angket penjurusan dibagikan. Sebenarnya aku pingin Bahasa.. Di IPA aku tahu, aku akan bertemu dengan Fisika 4 jam, Biologi 4 jam, dan Kimia 5 jam, serta Matematika 4 jam dalam seminggu. Benar-benar membuat pening kepala. Tapi aku ingat kata Dumbledore “ Hidup iti tidak ditetntukan oleh kehebatan dan kemahiran kita, tetapi oleh pilihan kita” ujarnya saat menasehati Harry Potter di film ke 2nya, The Chamber Of Secrets. Itulah yang membuat hatiku kuat, dan aku yakin, aku dan pilihanku adalah yang terbaik...

Setahun berlalu, aku kini kelas 11, tepatnya XI-IA 2. Awalnya aku tidak betah pingin balik ke kelasku yang dulu. Masih sangat asing, belum merasakan kenyamanan apapun. Untungnya, ada Ani, Dimas, teman-teman zig-zagku, anak-anak kos Nirwana yang sebelumnya aku kenal, cukup dekat. Setelah berminggu, aku baru merasakan kebahagiaan. Aku bersukur masuk kelas IA2, mereka baik dan tak kalah narsis dengan kelasku dulu. Setelah kenal satu sama lain, merasa seperti sebuah keluarga,, waktunya untuk membuat nama keluarga baruku.. C HI TOST (Community High Teen Schooll Of Scince 2). Ku harap persahabatan ini akan tetap terjalin, dan tentunya semakin dekat. Allah memang selalu memberiku yang terbaik... Di kelas XI ini aku dan seluruh arek kelas XI disuruh buat facebook. Bisa dibilang aku ini cewek ketinggalan zaman. Masak dulu baru buat fs, belum begitu mahir sudah ada fb, baru buat fb sudah ada twitter. Aku belum begitu bisa mengotak-atik facebook. Memang agak merubah gaya hidupku, aku lebih sering ke warnet. Warnet sekolahan maksudnya. Gratis..tiss.. Senengnya bisa ngenet gratis.. Tapi itu tergantung guru yang ada di ruang TIK saat itu. Alhamdulillah ada pak Joko, baik orangnya.. Aku diizinkan ngenet 3x berturut-turut. Semoga semua guru Tik semuanya seperti Pak Joko.. AAAMIINN

Bukan Hanya Karena Malas

Kesadaran akan pentingnya membaca Generasi muda sekarang menurun. Mereka lebih suka ngotak-ngatik facebook, dengerkan musik dari pada membaca. Begitupun juga yang dialami siswa-siswi SMA N 2 BOJONEGORO. Selain karena mereka malas, penyebab lain adalah karena perpustakaannya.Perpustakaan Smada kurang menarik, baik suasananya ataupun buku-bukunya, atau bahkan penjaganya. Buku-bukunya kebanyakan buku jaman dahulu, ceritanyapun monotone atau bahkan tidak sesuai bagi remaja zaman sekarang. Selain itu, buku motivasi spiritul, pengembangan bakat Bagaimana mnjadi remaja yang sukses, kunci-kunci keberhasilan, buku-buku penyemangat menghadapi hidup, novel teenlit, majalah-majalah juga jarang ada di sana. Di sana hanya ada cerita Siti Nurbaya tentang pernikahan paksa, buku-buku pelajaran yang sampulnyapun kurang menarik untuk dipelajari. Penataan buku juga merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya rasa malas di kalangan pelajar. Ditata berjajar, berbaris, atau dalam bentuk formasi yang lain. Bagaimana pelayanan dari penjaga perpus juga perlu diperhatikan. Ramahkah, bersahabatkah atau tidak, care dengan siswa atau tidak. Di smada, pelayanan dari petugas perpus kurang, keramahtamahan mereka, bagaimana wajah atau mimik mereka ketika siswa meminjan juga kurang maksimal. Diperlukan penjaga perpustakaan yang bersahabat. Sehingga, siswa-siswi suka dan bahkan betah di perpustakaan.

Seharusnya perlu ditambah koleksi buku-bukunya. Novel remaja, buku-buku motivasi juga perlu ditambah pula. Penataan perlu juga dibenahi, dari luar saja penataannya terlihat membosankan. Tidak bisa menyemangati untuk membaca. Keramhatamahan, peduli, juga perlu ada pada penjaga perpustakaan. Sehingga, dari segala sisi baik sisi subyek ataupun ruangan perpus mendukung untuk menumbuhkan budaya membaca.

Kisah Cinta Yang Terukir Di Atas Langit



Cinta memang membingungkan, hati berkata "ya" tapi muluit terbungkam. Hati berkata pandang dia tapi mata tak mampu memandang. Seperti halnya, Bintang. Sebuah benda langit kecil, tapi hebat, mampu menghiasi malam, mampu membuat hati menjadi tenang ketika menatapnya. Dikisahkan bahwa Bintang jatuh hati pada Bulan. Satelit satu-satunya planet bumi. Setiap malam Bulan dan Bintang bersama-sama menghuni langit. Bulan selalu tersenyum pada Bintang, senyumnya teramat manis untuk dipandang. Tapi, Bintang tidak perrnah membalas senyumannya. Bukan karena sombong atau tidak peduli. Tapi, karena cinta dan sayang. Memang aneh, tapi begitulah Bintang. Semakin ia sayang, semakin ia tak mamapu menatap matanya. Semakin ia cinta, semakin ia menjauh. Bintang selalu bersikap seperti itu. Tiba-tiba, Bulan pergi hilang seperti terbwa angin meninggalakan Bintang. Ia sendirian menghiasi malam. Berharap dan terus berharap agar bulan kembali. Berdoa kepada Sang Pembuat Cinta agar bisa disatukan dengan Bulan. Entah bagaimana caranya, setelah kita tahu bahwa Bintang tidak busa mernatap mata sosok yan g ia cintai. Sementara, cinta itu datang lewat mata kemudian turun ke hati. Ia mengukir kisah cintanya di langit dengan pena keihlasan dan tinta air mata.

"Tidak ada lagi yang perlu dipertahankan, waktu telah menunjukkan padaku apa yang sebenarnya terjadi. Aku mencintainya melebihi diriku. Untuk pertama kalinya sebuah benda langit yang berbeda jenis denganku memporak-porandakan hatiku. Hanya karena senyum dan keteguhan hatinya, Allah mengizinkan untuk mencintainya. Aku punya sikap aneh, aku tidak bisa menatap mata orang yang berarti di hati dan hidupku sedikitpun. Tak mampu aku menatap matanya. Kedua matanya penuh makna. Ada cinta, kebahagiaan, hasrat untuk menentang dan jiwa kepemimpinan yang begitu dalam. Aku bisa melihatnya tersenyum, itu sudah lebih dari cukup membuatku bahagia."

CINTA PERTAMA PENUH KEINDAHAN DUNIA BARU YANG MEMENUHI SISI-SISI KALBU, MEMENUHI DENGAN PELANGI HINGGA IA AKAN MELUPAKAN SEGALA DERITA RAHASIA KEHIDUPAN INI.

Meski Hanya Ibu, Prestasi Tetap Lanjut..

Pancasila, UUD'45. Otoda, pemilu dan pengetahuan umum tentang pulau-pulau, tari-tarian yang ada di Indonesia, itulah sederet materi yang harus dikuasi oleh cowok kelahiran 27 Maret 1992 ini dalam menghadapi lomba Cerdas Cermat Wawasan Kebangsaan. M. Faris Al Hakim, salah bsatu siswa pengharum nama sekolah tercinta ini SMA N 2 Bojonegoro. Cowok yang pernah tinggal di Donggala, Sulteng ini merupakan salah satu siswa pemenang lomba Cerdas Cermat Wawasan Kebangsaan tingkat SMA sekabupaten Bojonegoro. Dengan berbekal tekad yang besar, ketekunan dan kecerdasan yang ia miliki, dia berhasil menyingkirkan SMA N 1 Bojonegoro. Pengukir sejarah bahwa yang kedua tidak selamanya menjadi yang kedua dan yang pertama tidak selamanya menjadi yang pertama. Keinginan terbesar siswa asal Kanor ini adalah ingin membahagiakan kedua orang tuanya, meski hanya satu orang tua yang bersamanya saat ini, Ibunda. Ayahnya meninggal ketika ia berusia 15 tahun, tepat tahun pertama di sekolah a great place to be smart ini. Meski cita-cita masih di dalam angan-angan namun ia tetap termotivasi untuk selau dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Bukan hanya peraih CC NAMUN JUGA PERAIH JUARA 1 PARALEL KELAS ipa. Kemampuan menghafalnya sebanding dengan kemampuan untuk memecahkan soal hitung-hitungan. Tak tanggung-tanggung Matematika mendapat nilai 100, Kimia ia kuasai dan tentunya Fisika. Oleh karena itu, tak sering-sering juga kata "Remidi" menghampirinya. Juara 1 CC merupakan prestasi terbesar dalam hidupnya, karena selama di SD ataupun di SMP cowok beraut wajah putih ini jarang diikutkan lomba. Entah karena kecerdasannya belum muncul ataupun karena sekolahnya jarangf mendapat undangan. Tetap b erpegang teguh pada agama, itulah moto hidupnya. Cowok yang akrab disapa Faris ini juga pernah merasakan kehidupan di pesanteren. Les, privat, dan beberapa bibbingan di luar sekolah aktif ia ikuti." Saingan kita bukan hanya di SMA ini, di luar masiah banyak oarang yang lebih pintar dari kita" ujarnya ketika ditanya sudah pintar, kok masih les.

;;