Kamis, 29 Januari 2009

Aku mati di tangan orang yang sangat aku hormati

Hadist Mallayarham,layurham,entah aku tak tahu masih berlaku atau tidakkah hadist itu?Siapa yang tidak menghormati orang lain,maka tidak akan dihormati begitulah maknanya,tetapi mengapa setiap kali aku tidak dihormati orang lain,aku tak mampu membalas sifat itu,aku selalu menghormati mereka.Sebenarnya bagaimana cara menghormati oranng lain itu?dengan selalu tersenyum dan menyapanya saat bertemu?dengan mendengarkan selalu perkataannya?dengan selalu tidak pernah membantahnya?ahhh,bagaimana cara menghormati orang lain????aku ini bodoh,sudah SMA tapi tidak tahu cara menghormati orang lain......Tuhan,,,,,,,,,tunjukkan kepadaku bagaimana cara menghormati orang lain,,,,,,,,,,,Baru sekarang aku merasakan betapa sakitnya tidak dihormati orang lain.Awalnya aku bisa terima,aku selalu berusaha untuk salalu dan selalu senantiasa berpikir positif dengan orang lain.Sekalipun aku tidak dihormati,aku selalu berusaha menghormatinya,,,Tapi sudah terlalu lama aku diperlakukan seperti ini,sakiiiiitttt,amat sakit.Laksana tusukan pisau,dimana saat pertama pisau itu menusuk perutku,aku bisa tahan.Aku tahan sekalipun sakiit rasanya.Pisau itu sungguh tajam.Aku menangis saat aku pertama merasakan tusukan itu.Darah dari perutku keluar bercucuran,aku tahan dengan menyentuh tusukan dengan tanganku,darah merah menapak di tanganku,bercucuran di atas tanah.Aku merintih kesakitan,menjerit,menahan sakit.Sementara tak ada satupun makhluk mulia yang mendengarku.Hatiku,jiwaku,ragaku semua menangis.Aku jatuh pingsan.
Ketika sadar lukaku tiba-tiba terbalut,sementara bekas darah di atas tanah masih tampak warna merah kehitamannya.Sakit itu terasa lebih ringan,namun bekas tusukan itu tampak,sangat terlihat.Kemungkinan jahitan luka itu juga bisa terlepas.Aku menjalani kehidupanku seperti biasa kembali,walau jahitan itu masih dalam keadaan basah.Diam-diam tragedi itu terulang kembali,bekas tusukan itu tertusuk kembali,sangat amat sekali ,menyakitkan,suara tangisanku makin keras,darah mengalir keras di perutku, namun tak sekeras air terjun niagara,sekelebat bayang putih dan bayang hitam terlintas di hadapanku.Tubuhku melemah ,frekuensi detak jantungkupun melemah.Pucat pasi wajahku.Sementara aku rasakan ada yang menusukku lagi dari belangkang menembus tulang rusukku.aku rasakan pisau tajam itu tercabut,dan kembali tertusuk lagi.Kali ini ia menusukku dari depan.semakin keras dan sakitt aku tidak kuat lagi menahan tusukan,bak pedang samurai menembus paru-paruku,aku tak bernafas,namun jantungku tetap berdetak.Jantungku berdetak sangat lemah,tubuhku tersasa melayang ,namun nyawaku masih ada dalam ragaku.aku sempat merasakan sesaat jantungku dirobek,teroyak-oyak jahannamnya pisau itu.Aku tak kuat lagi,Ya Allah ambilah nyawaku,siksalah aku atas apa yang aku perbuat di bumi ini.assstaghfiruallah haladhim,ya Allah ambilah-ambilah yaallah,aku sudah takkuat menahan sakit ini.Akhirnya,malaikat menghampiriku,mengajakku bertemu dengan Tuhan yang sangat menyayangiku,yamng senantiasa menjagaku.Aku mati.Tubuhku terkapar kaku,got-got disampingku yang telah tidak ada nyawanya penuh dengan darah.Akhirnya belasan tahun aku menahan tusukan itu kini tak kurasakan lagi.Meskipun aku sudah mati,tetapi tak seorangpun manusia mampu melihatku,tak ada satupun manusia yang mampu melihatku menangis,merintih kesakitan.Selamat Tinggal,Dunia......

2 Comments:

  1. Prawoto R. Sujadi said...
    Wah.. jangan seperti itu. Kalo kamu tidak mau ditusuk ya jangan berada di tempat itu. Cari komunitas yang mengerti akan kondisimu.

    Atau kalo tidak bisa belajarlah ilmu "Silat" agar kamu bisa menghinadari tusukan. Ok. Tusukan pertama kamu tidak bisa menghindar. tapi tusukan yang kedua dan seterusnya mestinya kamu bisa mengindarinya.

    Saya yakin bisa. Kalo gak gitu mintalah tolong pada saoudaramu. Saya yakin anak-anak ZZ mampu dan mau untuk membantu ngurusi ini.

    tetap semangat. jadilah kerang mutiara. tahanlah sakit itu. dam kamu harus kuatr menhannya.
    Arip said...
    Wa'alaikum salam dunia...

    Dunia itu luas, kalo mo ditusuk jangan mau, menghindar, lari, bahkan sembunyi lebih baik daripada sekedar pasrah.
    Pasrah hanya boleh dilakukan ketika kita umat manusia sudah berikhtiyar secara maksimal.
    Sekali lagi dunia itu luas. Masih banyak hal-hal baik yang dapat dilakukan selain menerima tusukan yang sangat menyakitkan...

Post a Comment