Senin, 11 Mei 2009

Terima Kasih Tuhan, Aku Bisa Kalahkan SMASA

Sungguh aku bahagia, musuh yang benar- benar hebat akhirnya bisa ku kalahkan. SMA N 1 Bojonegoro kalah dalam lomba cerdas cermat melawan SMA N 2 Bojonegoro yang tak lain dan tak bukan adalah sekolahku. Dari dulu sejak SMP aku benar –benar ingin mengalahkan SMP 1 N Bojonegoro, tapia aku tak pernah bisa. Lomba telling story aku kalah, olimpiade fisika aku juga kalah. Sebenarnya seberapa besar sich kecerdasan anak SMP 1? Sampai Aku tak bisa menyainginya. Waktu terus berlalu akhirnya impianku mengalahkan spensa hangus, nihil. Melanjut ke masa –masa sma, suatu kehormatan yang sungguh besar akau bisa bertanding melawan smasa secara langsung. Impianku untuk melihat kekalahan smasa tercapai. Sebenarnya aku tidak begitu berantusias melawan smasa, Tapi karena selama ini, dipandang masyarakat, SMAsa lebih unggul dari SMAda, aku ingin membuktikan bahwa anggapan itu salah. Akan aku buktikan siapa Smada sebenarnya. Dan aku ingat kata Kak Doyok " Jangan pernah bilang kalau kalian anak smada kalau kalian tidak bisa meletakkan piala disana (sambil menunjuk alamari yang penuh dengan piala") Akhirnya tercapai mengalahkan smasa yang bagiku anak2nya pintar-pintar, sekaligus memberikan piala yang merupakan kali pertama selama 10 tahun menyerahakn piala untuk sekolahku. Dan piala itu aku sembahkan untuk sekolahku tercinta, SMA2. Bangga aku menjadi anak Smada. Tidak salah aku memilh sekolah. Terimakasih Tuhan aku bisa menaklukkan smasa, saingan berat sekolahku.
SMAsa memang benar-benar percaya diri untuk melawan aku dan SMK Bima.Unggul smasa waktu diberi pertanyaan oleh Pak Yoto, dengan skor 45 sementara aku dan smk bima 25.Yang namanya lakon memang kalh diawal.
Kompetisipun dimulai, atas izin dan rahmat Allah SWT posisi smada setelah smk bima. Jadi jika smk bima tidak bisa menjawab langsung bisa dilempar ke smada. Itupun terjadi 5X smk Bima tidak biasa menjawab, dilempar ke smada dan selalu berhenti di smada. Belum mendapat bagian pertanyaan, mampu meraih 250 dan untuk Smasa nol. Aku sangat bahagia. selanjutnya anak smada mendapat soal A. 9 soal dibabat habis sma 2 , sebenarnya 10 tapi karena mcnya salah membaca soal akhirnya hanya mampu menjawab 9. Teriakan dan kebahagiaan serta kebangagan terlintas di wajah suporter yang begitu meriah. Smada juara pertama dalam hal membawa supporter. Karena begitu banyak suporter dan aku menatap senyuman mereka ada setumpuk harapan agar smada bisa mengalahkan smasa. "Tenang teman-teman kami akan mewujudkannya" , kataku dalam hati. Anak smasa sekarang yang bagian menjawab pertanyaan. Soal pertama tentang pancasila. Waduuh anak smasa kok tidak bisa nilai-nilai luhur pancasila capek deh, mungkin jika anak smada juga tidak bisa. Dan SMK bimalah yang bisa menjawab soal yang tidak dibisa anak smasa. Babak 1 smada unggul.Tapi aku tidak bisa tenang-tenang saja , karena masih ada babak 2 dan peluang smasa mengalahkan smada terbuka lebar.
Smasa benar –benar nenggunakan kesempatan itu. Smada dan smk bima tidak bisa melebihi kecepatan smasa dalam memencet bel untuk menjawab. Smasa selalu menjawab soal yang belum selesai. Dan sepertinya hanya benar 1 kali, dam salah 4 kali nilainya dikurangi 400, karena setiapa kali salah nilai -100. Smada hanya mampu memencet bel melebihi smasa sekali, itupun jawaban yang disampaikan mas Bakhtiar salah. Sekali smada meraih nilai -100. Babak keduapun selesai unggul lagi smada. Ayo kalahkan smasa!!!
Sekarang babak ketiga, ada 4 pertanyaan dari tamu kehormatan. Jika smasa bisa menyapu habis 4 pertanyaan itu maka ko lah smada. Aku tak yakin kalo smasa bisa melakukan itu.Dan Tuhan tak menghendaki itu, smasa tidak mampu menjawab dengan benar ke4 pertanyaan itu, smada meraih nilai 100 dari pertanyaan kepala diknas. Jaya….. smada jaya….akhirnmya aku bisa melihat dengan mata kepalaku ekspresi anak smasa saat kalah…Sekolah yang begitu elit, berstandart internasional itu kini bisa akau taklukan. Terima kasih Tuhanku mimpiku tercapai. Pulang dengan bangganya meraih juara 1, aku bisa mengalahkan smasa. Bangganya aku,,,,,,,

Inilah doaku tepat sebelum pertandingan dimulai:

“Ya Allah aku hanyalah hambamu, hambamu yang lemah dan tak bisa apa-apa . kini aku mengahrap ridhoMu izinkanlah aku mengalahkan smasa. Izinkanlah aku Robby…………”

0 Comments:

Post a Comment