Minggu, 20 Desember 2009

"Merepotkan Sekali", Kata Bunda???

"Ibu" semua orang punya perempuan ini. Seorang perempuan biasa namun dikaruniai hati yang sangat tulus dan begitu sabar. Mengandung, menjaga kandunagn dan tidak akan membiarkan isi yang ada di perutnya itu terbentur. 9 bulan 270 hari, dan 6480 jam bekerja non stop membawa makhluk titipan Tuhan yang pada awalnya ringan namun berangsur-angsur berat dan tambah berat.Hingga akhirnya isi perut itu keluar dan menangis yang suaranya melengking laksana petir. Perempuan itu tersenyum bahagia seraya berkata "Alkhamdulillah!!! anakku lahir denagn selamat" Itulah Ibu....

Isi perut itu masih saja merepotkan perempuan tadi. Season pemberian namapun tak kalah sibuknya sebelum isi perut tadi keluar. Dicarai, dibeli buku-buku yang berisi nama-nama yang indah dan beraarti untuk bayi itu. Setelah menemukan anma yang cocok, perempuan yang mengorbankan nyawanya untuk mengeluarkan makhluk bernyawa tadi sangat bahagia. "Ya Allah anakku sudah punya nama. Semoga dia bisa seperti namanya. Aamiin..."

Makin besar makin merepotkan begitulah sikap bayi tadi. Dan tentunya makin menyusahkan perempuan. Menginjak usia prabalita ia sudah mengerti lingkungannya. Minta ini, minta itu, pingin kesana, pingin kesini. Tidak mau ini, mau itu. Hah,,, sungguh merepotkan memang. Perempuan tadipun makin kerepotan, tapi ia masih begitu sayang. Ia turuti semua kemauan anaknya itu. Agar anaknya bahagia. Ibu itu sangat sayang pada anaknya. Apapun akan dilakukan agar anaknya bahagia.

Usia sekolahpun menginjak anak tadi. Ketika hujan deras dan lebat, jalanan di depan rumahnya becek. Apabila berjaln melewati jalan tadi, sandal atupun sepatu akan berubah menjadi hak tinggi. Belum lagi gedibal yanga kan terlempar ke arah pakaina saat melangkah. Iapun menggendong anak tadi sampai ke sekolah. Begitupun setiap hari, sampai jalan tersebut kering dan sampai sepatu anaknya tidak gebul (Bojonegoro,red). Semua itu karena sayang dan cinta.

Ketika anak yang sangat merepotkan tadi sakit. Perempuan itu bingung mencari obat. Tanya ke tetangga, obat apa yang biasanya cocok denagn penyakit anaknya siapa tahu dia bisa sembuh karena obat dari bidan tidak cocok. Di pasar, di jalanan perempuan tadi selalu membahas dan menanyakan pada setiap orang masih denagn pertanyaan yang sama. Ia takut akan terjadi apa-apa pada anaknya.

Malam hari ketika semua orang terlelap dalam mimpi, isi perut yang sudah keluar tadi masih saja merepotkan. Dia menangis. Seluruh badannya terasa sakit dan sangat tidak enak. Ibunyapun terbangun dan menggendongnya meskipun dia sangat ngantuk dan begitu kelelahan. Malam hari seharusnya malam yang panjang bagi seorang ibu untuk beristirahat. Seluruh aktivitas dan kesibukannyapun terhenti sejenak. Karena pagi nanti ia akan sangat sangat sibuk.. Terus menggendong dan menggendong sampai anaknya tertidur. Diletakkannya anak yang berusia 5 tahun tadi di tempat tidurnya, tiba-tiba dia terbangun dan menangis. Iapun menggendongnya lagi,menidurkan sama persis yang dilakukannya tadi. Ia tahu anaknya tidak mau ditidurkan di atas tempat tidur. Iapun duduk diatas kursi sambil menggendong anaknya. Ia relakan waktu istirahatnya hanya untuk seorang anak yang tidak ia mengerti apakah suatu saat nanti akan menyayanginya, berbakti kepadanya dan menghormatinya. Begitulah Ibu...

Waktu terus berlanjut, anak tadi makin besar dan makin nakal. Ketika asyik nonton TV, Ibunya memnintanya untuk membelikan garam. Dia menoalk dengan alasan " Lagi asyik nih mah,,, mamah beli sendiri aja ya!!" Diperintah kok malah memerintah. Hahh... menyebalkan. " Bersabar?" tidak lagi. Ibunyapun membanting remote sambil berkata " TV AJA . Mama jual TVnya . Cepat beliakn garam!!!" Iapun keluar pintu sambil memandangi remote yang hancur berkeping-keping. Semua itu dilakukan karena sayang.

Seorang Ibu apapun yang ia lakukan dan ia putuskan didasari dengan cinta dan dengan niat ynag tersirat hanya untuk membuat anaknya bahagia dan bermoral. Menjadi Ibu, sebuah cita-cita yang khas sekaligus aneh. Lucu memang. Kebanyakan orang bercita-cita menjadi dokter, guru, atau pengusaha. Karena mereka yakin akan menjadi seorang Ibu bagi petempuan. Ibu adalah seorang pahlawan yang melahirkan seorang pahlawan...

SELAMAT HARI IBU UNTUK SELURUH IBU DIDUNIA, KHUSUSNYA IBUKU: MUASYAROH....

_:elain_Ne A.S.

Kamis, 03 Desember 2009

Menorehkan Pena Dengan Hati,,


Ku pandang 2 buah jambu dan tentunya di bawah pohon jambu, melekat seperti tak ingin terpisahkan. Layaknya 2 orang kekasih yang saling mencintai, mengerti dan tidak ingin jauh. Begitu dekat, bercanda, tersenyum dan saling berkomunikasi dari hati ke hati. Cinta menyatukan segalanya. Di bawah naungan langit biru, memadu rindu. 2 jambu itu tersenyum dan, menyapaku " Hai, Elaine!!"

Tapi sesaat, aku tak melihat senyuman kebahagiaan lagi dari kedua jambu tadi. Mereka tidak lagi berbicara, terdiam layaknya ada suatu pertengkaran. Dan mereka mendiamkan masalah itu, tidak berusaha untuk membicarakannya dan menyelesaikannya. Meskipun seperti itu mereka tetap duduk berdekatan. Melambangkan masih ada cinta dalam hati mereka tapi ada masalah yang membelenggunya. Jalinan cinta terjadi, kebahagiaan menyapa, masalah membanjiri, tetapi tetep ada cinta. Cinta sulit sekali dihilangkan, bagi sebuah parasit yang tidaka akan lepas dari pohon mangga atau dia kan mati. Cinta menjanjikan kebahagiaan jika selalu ada komunikasi yang baik, buakn berdiam diri, membiarkan masalah berlarut-larut justru itu akan memperburuk keadaan. Samapai saat inipun aku masih melihat 2 jambu itu saling menorehkan raut wajah kecewa, cemberut. Tetapi aku masih melihat ada cinta yang mengalir dari 2 makhluk ciptaan Tuhan yang diizinkan untuk saling mencintai.


KUTULIS DI BAWAH POHON JAMBU DEKAT KELAS 11 IPS,,, ZIG-ZAG SMAdaBo
Jumat, 04-12-2009

;;